Orang Tertua di Dunia, Kane Tanaka Meninggal di Usia 119 Tahun

Jum'at, 24 Juni 2022

Kane Tanaka, wanita asal Jepang yang sempat memegang rekor sebagai orang tertua di dunia, wafat pada usia 119 tahun. Ia meninggal pada 19 April lalu, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang.


Tidak dijelaskan apa penyebab tutup usianya, tapi pihak keluarga menyatakan Tanaka sering bolak-balik rumah sakit belakangan ini karena kesehatannya memburuk. Berita kematiannya telah dikonfirmasi oleh konsultan gerontologi yaitu seorang senior Robert Young, yang juga membantu memastikan rekornya sebagai orang tertua yang masih hidup pada tahun 2019.








Kane Tanaka yang lahir pada 2 Januari 1903 memang sempat dinobatkan Guinness World Records sebagai orang tertua di dunia sekitar 3 tahun silam. Pada kala itu, ia menjadi manusia paling tua yang masih hidup pada bulan Januari 2019 dengan usia 116 tahun dan 28 hari.

Nenek ini hanya kalah panjang umur dari Jeanne Calment yang hidup sampai usia 122 tahun, yang merupakan orang tertua sepanjang sejarah yang sudah tercatat. Sepanjang hidupnya, Kane Tanaka melalui berbagai peristiwa bersejarah termasuk dalam dua perang dunia, yang juga melanda negaranya, flu Spanyol pada tahun 1918 dan pandemi Covid-19.

SCAN DISINI FREE VOUCHER 200RB




Ia juga pernah divonis menderita kanker dua kali, akan tetapi berhasil sembuh. Ia menikah di usia 19 tahun dan aktif mengurus toko beras keluarganya ini hingga usianya mencapai 103 tahun. Beberapa tahun belakangan, ia tinggal di panti jompo dan menikmati berbagai aktivitas di usianya yang sudah senja.

Keluarganya menyebut nenek ini berumur panjang karena menjaga pikiran dan tubuhnya untuk tetap aktif dengan mengerjakan soal-soal matematika dan mempertahankan rasa keingin tahuannya. Kane Tanaka bahkan tak ragu mencoba berbagai camilan baru seperti kue kering atau soda, seperti yang dinikmati oleh cicit-cicitnya.





Saat Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020, nenek ini sebenarnya akan berperan sebagai pembawa obor ketika akan melintas di kampung halamannya di Prefektur Fukuoka. Namun rencana ini dibatalkan karena risiko penyebaran Covid-19 yang sangat amat rentan bagi orang seusianya.

Keluarga dari Kane Tanaka mungkin sedang merasa bersedih setelah kepergian Kane Tanaka tak ada hal yang menyenangkan dari hal tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *